Langsung ke konten utama

Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dalam Al Qur'an


Hukum Nun mati dan Tanwin dalam Al Qur'anberdasarkan ilmu tajwid yang terdapat 4 hukum. Hukum ini berlaku jika nun mati atau tanwin tersebut bertemu huruf-huruf tertentu.Tentunya bukan huruf alfabet Indonesia. Hehehh.

4 Hukum tersebut antara lain yakni:

Idzhar Halqi

Jika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf Halqi (tenggorokan) seperti: alif/hamzah (ء), ha' (ح), kha' (خ), 'ain (ع), ghain (غ), dan ha' (ه), maka ia harus dibaca jelas. artinya tidak boleh disamar-2kan atau didengung-2kan.

Contoh:   نَارٌ حَامِيَةٌ
(dalam contoh diatas dapat terlihat tanda tanwin pada huruf Ra' bertemu dengan huruf Halqi berupa ha')

Idgham

Hukum bacaan Idgham terbagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Idgham Bighunnah

Jika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf seperti: mim (م), nun (ن), wau (و), dan ya' (ي), maka ia harus dibaca melebur (mengikuti huruf didepannya) dengan dengung.

Contoh: فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ harus dibaca Fī ʿamadim mumaddadah. 
(sangat tampak posisi tanwin yang terdapat pada huruf Dal bertemu dengan huruf Mim didepannya) 

2. Idgham Bilaghunnah 
Jika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf seperti ra' (ر) dan lam (ل), maka ia harus dibaca melebur tanpa dengung.

Contoh: مَنْ لَمْ harus dibaca Mal lam bukan Man Lam di Ingat-ingat Loch!!  

Pengecualian hukum Idgham

Jika nun mati atau tanwin bertemu dengan keenam huruf idgam tersebut tetapi ditemukan dalam satu kata, seperti بُنْيَانٌاَدُّنْيَاقِنْوَانٌ, dan صِنْوَانٌ, maka nun mati atau tanwin tersebut dibaca jelas. dalam sebuah keterangan bacaan ini di hukumi sebagai Idhar Mutlak. So, gak bisa diganggu gugat.

Iqlab

Hukum Iqlab terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba' (ب). Dalam bacaan ini, bacaan nun mati atau tanwin berubah menjadi bunyi mim.

Contoh: لَيُنۢبَذَنَّ harus cara membacanya Layumbadzanna bukan Layunbadzanna apalagi Layungbadzanna.



Ikhfa' haqiqi 

Jika terdapat nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf seperti ta'(ت), tha' (ث), jim (ج), dal (د), dzal (ذ), zai (ز), sin (س), syin (ش), sod (ص), dhod (ض), tho (ط), zho (ظ), fa' (م), qof (م), dan kaf (ك), maka ia harus dibaca samar-samar (antara Idzhar dan Idgham)

Contoh:  نَقْعًا فَوَسَطْنَ
 tanda tanwin tersebut di baca 'aangfa.

Komentar

  1. Warna tulisannya terlalu gelap, jadi susah di baca,
    kalau warna tulisannya putih mungkin bisa lebih mudah di baca, :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas masukannya, untuk kedepannya saya akan perbaiki lagi :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

POSTER STUNTING

SISTEM SIRKULASI DARAH

I. Sistem Peredaran Darah/ transportasi Sistem transportasi adalah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem predaran darah manusia berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda Sistem peredaran darah berfungsi untuk : mensuplai oksigen dan sari makanan yang diabsorbsi dari sistem pencernaan ke seluruh jaringan tubuh membawa gas sisa berupa karbon dioksida ke paru-paru mengembalikan zat sisa metabolisme ke ginjal untuk di sekresikan menjaga suhu tubuh mendistribusikan hormon-hormon untuk mengatur fungsi sel tubuh Sistem peredaran darah manusia melibatkan darah (alat transportasi utama), jantung dan pembuluh darah (alat peredaran darah) A. Darah (alat transportasi utama) Darah merupakan alat transportasi utama dalam sistem sirkulasi Darah berfungsi :  mengangkut oksigen dan karbondioksida ke dan dari jaringan-jaringan dan paru-paru.  me

proses terjadinya petir

Petir atau disebut kilat atau juga bisa disebut halilintar merupakan fenomena alam yang umumnya terjadi pada saat  musim penghujan , yang diawali dengan kilatan cahaya. Sesaat kemudian akan terdengar suara menggemuruh yang disebut dengan guntur atau  gluduk  dalam bahasa Jawa.  Kenapa terlihat cahaya dulu, baru kemudian terdengar suara?  Ini terjadi karena adanya perbedaan waktu kemunculan yang diakibatkan adanya selisih antara kecepatan suara dengan kecepatan cahaya. Untuk pemahaman yang lebih mudah, kita memakai analogi sebuah kapasitor besar, yang dimana lempengan pertama yaitu awan, lempengan ini bisa negatif ataupun positif dan lempengan kedua yaitu bumi yang mempunyai sifat netral. Seperti yang sudah kita ketahui, kapasitor merupakan sebuah elemen negatif di dalam hubungan listrik yang dapat menyimpan daya sejenak atau bisa disebut  energy storage . Seperti juga petir, dimana terdapat awan yang bermuatan negatif dan positif. Proses terjadinya muatan di dalam awan