Langsung ke konten utama

Ras Mongoloid- Antropologi Budaya

Bab I
Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
Berbagai keanekaragaman yang terdapat di muka bumi ini,semata-mata tidak hanya terjadi dalam sekali peristiwa. Terdapat asal muasal dari semua ini,seperti halnya keanekaragaman ras. Ras (dari bahasa Prancisrace, yang sendirinya dari bahasa Latin, “akar”) adalah suatu sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengkategorikan manusia dalam populasi atau kelompok besar dan berbeda melalui ciri fenotipe, asal-usul geografis, tampang jasmani dan kesukuan yang terwarisi.
Di awalabad ke-20 istilah ini sering digunakan dalam arti biologis untuk menunjuk populasi manusia yang beranekaragam dari segi genetik dengan anggota yang memiliki fenotipe (tampangluar) yang sama. Oleh karena itu,di sini akan dibahas keanekaragaman dari ras tersebut. Sebelumnya telah dijelaskan mengenai ras Negroid dan Australoid maka di sini akan kami jelaskan mengenai ras Mongoloid.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apakah ras Mongoloid tersebut?
2.      Apa sajakah pembagian dari ras Mongoloid?
3.      Apakah faktor pembeda ras-ras manusia?
1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai tugas makalah kelompok mata kuliah Antropologi Budaya dan sebagai penambahan wawasan mengenai ras Mongoloid.
Bab II
Pembahasan
2.1 Definisi Ras Mongoloid
Difenisi ras berarti pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri ciri fisiknya, bukan budayanya. Jadi,Ras Mongoloid adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, beberapa bagian India Timur Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania. 
Ciri khas utama anggota ras ini ialah rambut berwarna hitam yang lurus, bercak mongol pada saat lahir dan lipatan pada mata yang seringkali disebut mata sipit. Selain itu anggota ras manusia ini seringkali juga lebih kecil dan pendek daripada ras Kaukasoid. Anggota ras Mongoloid biasa disebut “berkulit kuning”, namun ini tidak selalu benar.
2.2 Pembagian Ras Mongoloid
Pembagian ras Mongoloid  yaitu :
1.    Asiatik Mongoloid (Ras Asia Utara) yang telah menetap di daerah tropis dan beradaptasi terhadap iklim setempat. Menurut Luigi Luca Cavalli-Sforza, daerah perbatasan tempat permukiman antara ras Asia Tenggara dan ras Asia Utara ialah sungai Yangtze di sebelah selatan Tiongkok.
Namun berkat invasi dan juga migrasi dari China Utara, maka anggota ras Asia Utara juga sudah banyak tersebar di Asia Tenggara. Dengan ciri fisik wajah relative oval, bermata sipit dengan bola mata hitam kecoklatan dan berkulit putih
2.    Malayan Mongoloid (Ras Asia Tenggara) telah menyebar di Asia Tenggara, Oseania dan bahkan di pulau Madagaskar lepas pantai Afrika bersamaan dengan penyebaran bahasa Austro-Asia dan bahasa Austronesia. Bahkan mereka telah sebagian besar menghapus keberadaan ras Australoid.
Keberadaan mereka hanya tinggal di beberapa kantung saja, misalkan orang Asli di Semenanjung Melaka dan orang Negrito di Filipina. Dengan ciri fisik yaitu wajah berbentuk cembung seperti perisai (wajah khas ras mongoloid), bermata lebih lebar dengan bola mata hitam/coklat dan berkulit lebih gelap daripada Ras Asiatik Mongoloid.
3.    American Mongoloid. Wilayah penyebarannya meliputi penduduk asli benua amerika utara dan selatan serta orang-orang eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del fuego di Amerika Selatan. Dengan ciri-ciri fisik, hidung mancung, kulit putih kemerahan, mata sedang dengan bola mata berwarna kebiru-biruan.
4.    Melayu Mongoloid. Golongan Melayu  Mongoloid adalah golongan terbesar yang ditemukan di Indonesia dan dianggap sebagai nenek moyang bangsa Indonesia. Ciri-cirinya adalah rambut ikal atau lurus dan muka bulat. Golongan ini dibagi atas: Golongan Melayu Tua (Proto Melayu) seperti Suku Batak, Toraja, dan Dayak. Golongan Melayu Muda (Deutro Melayu) seperti Jawa, Bali dan Banjar.
2.3 Faktor Pembeda Ras
Ciri-ciri fisik setiap ras berbeda karena faktor-faktor berikut :
·         Kondisi iklim dan geografis
·         Faktor perkawinan
·         Gen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POSTER STUNTING

SISTEM SIRKULASI DARAH

I. Sistem Peredaran Darah/ transportasi Sistem transportasi adalah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem predaran darah manusia berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda Sistem peredaran darah berfungsi untuk : mensuplai oksigen dan sari makanan yang diabsorbsi dari sistem pencernaan ke seluruh jaringan tubuh membawa gas sisa berupa karbon dioksida ke paru-paru mengembalikan zat sisa metabolisme ke ginjal untuk di sekresikan menjaga suhu tubuh mendistribusikan hormon-hormon untuk mengatur fungsi sel tubuh Sistem peredaran darah manusia melibatkan darah (alat transportasi utama), jantung dan pembuluh darah (alat peredaran darah) A. Darah (alat transportasi utama) Darah merupakan alat transportasi utama dalam sistem sirkulasi Darah berfungsi :  mengangkut oksigen dan karbondioksida ke dan dari jaringan-jaringan dan paru-paru.  me

proses terjadinya petir

Petir atau disebut kilat atau juga bisa disebut halilintar merupakan fenomena alam yang umumnya terjadi pada saat  musim penghujan , yang diawali dengan kilatan cahaya. Sesaat kemudian akan terdengar suara menggemuruh yang disebut dengan guntur atau  gluduk  dalam bahasa Jawa.  Kenapa terlihat cahaya dulu, baru kemudian terdengar suara?  Ini terjadi karena adanya perbedaan waktu kemunculan yang diakibatkan adanya selisih antara kecepatan suara dengan kecepatan cahaya. Untuk pemahaman yang lebih mudah, kita memakai analogi sebuah kapasitor besar, yang dimana lempengan pertama yaitu awan, lempengan ini bisa negatif ataupun positif dan lempengan kedua yaitu bumi yang mempunyai sifat netral. Seperti yang sudah kita ketahui, kapasitor merupakan sebuah elemen negatif di dalam hubungan listrik yang dapat menyimpan daya sejenak atau bisa disebut  energy storage . Seperti juga petir, dimana terdapat awan yang bermuatan negatif dan positif. Proses terjadinya muatan di dalam awan